Minggu, 15 Januari 2012

Ini Aku dan Kisah ku



 Ketika aku berumur 5 tahun aku belum mengerti perceraian itu apa.Ayah dan ibu ku selalu membicarakannya hampir setiap hari.Mereka berbicara dengan muka penuh amarah,suara lantang,bahkan saling mengadu ego masing-masing.Semua itu terjadi setelah ibu ku pulang dari Arab,ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga disana atau biasanya disebut juga sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita).Selama 3 tahun itu,aku tidak pernah mendapat kasih sayang dari seorang ibu.Umurku masih 2 tahun kala itu,tetapi aku sudah ditinggal ibu bekerja kemudian,aku dititip kan dirumah nenek dari ibuku.Ayah ku adalah pria pengangguran.Pekerjaan ayah simple karena hanya mengharapkan ada orang yang akan membangun rumah atau apalah lalu, menunggu panggilan untuk bekerja disana.Dia seorang kuli bangunan di Jakarta dan juga seorang petani dikampung.Keadaan ekonomi keluarga kami sangatlah sulit.Ibu selalu marah-marah karena kebutuhan nya tidak selalu dipenuhi oleh Ayah.Maka dari itu,Ibu memutuskan untuk mencari uang sendiri dengan alasan agar kebutuhannya sedikit terpenuhi.Sebenarnya,Ayah tidak mengizinkan Ibu bekerja.Ayahku hanya mengalah dengan sifat Ibu yang seperti itu.

            2 tahun berlalu,aku berumur 4 tahun sekarang.Ibu masih belum juga pulang.Banyak orang-orang yang bilang padaku bahwa Ibu tak akan pulang dari pekerjaannya.Ada yang bilang ibu ku menikah lagi disana,ibu sudah punya anak yang baru disana,Ibu ku jahat,Ibu ku tak akan lagi kesini,Ibu ku genit,Ibu ku gak punya otak,Ibu ku gak punya perasaan,Ibu ku tidak ingat aku dan Ayah ...seperti itu.Jelas aku menangis,aku tidak pernah mengadu ke siapa pun apa yang telah mereka bicarakan tentang Ibu.Aku hanya berlari ke rumah nenek kemudian masuk kedalam lemari pakaian dan menangis disitu.Menyedihkan..aku menangis sangat keras disitu kadang dalam tangisan ku aku berteriak bahwa ibu ku akan segera pulang....Ibu ku bukan orang jahat..Aku sayang Ibu.Sesekali suara tangisan ku terdengar dari luar,nenek memanggil-manggil nama ku.Setelah itu,aku keluar dari lemari dan bilang “ aku lapar nek..”.Aku telah berbohong dengan berbagai alasan aku menangis, hingga sampai sekarang pun aku selalu menyembunyikan perasaan ku.

            Ayah sering bilang padaku kalau dia rindu.Kadang ayah sampai meneteskan air matanya tapi,ia dengan cepat menghapusnya agar tidak terlihat lemah di depanku.Semasa kecil ku tanpa ibu dipenuhi dengan rasa iri.Aku iri ketika teman-temanku meminta ibu nya untuk menyisir rambut mereka,lalu mengikatnya,setelah itu di elus-eluskan.Aku hanya diam melihatnya.Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu dengan Ibu ku.Kadang aku minta bantuan nenek atau ibu dari teman-teman ku,tapi mungkin rasanya sangat beda.Ada rasa sakit yang sangat dalam jika aku sedang rindu pada Ibu.Ibu tidak pernah mengasih kabar selama dia pergi bekerja.Bahkan,terkadang aku lupa seperti apa wajah ibu ku.Karena dirumah nenek tidak terpajang foto ibu disana.Seringkali aku mengambil dompet ayahku karena didalam dompet itu ada foto ibu,melihatnya sebentar..kadang menangis dalam senyuman..lalu mengecupnya..hanya di sebuah foto berukuran kecil aku melakukan itu semua.Setiap malam sebelum tidur,aku slalu selipkan nama ibu ku dalam doa ku dan berharap agar dia cepat pulang dan kembali kesini.

            Doa ku terjawab sudah.Usiaku mulai memasuki umur 6 tahun.Dan ibu pulang...
Ibu sangat cantik bahkan dia lebih cantik dari pada foto yang didalam dompet Ayah.Pertama kali yang Ibu lakukan dirumah ia mengecup pipi ku entah berapa kali,aku sudah lupa.Tapi malam itu juga semua keluarga disuruh ibu mengumpul,entah membicarakan apa.Aku hanya duduk dibelakang pintu disamping mereka .Tiba-tiba nenek berteriak..lalu semua orang pada meneriaki nama Ibu ku.Mereka sepertinya marah lalu, memaki-maki Ibu ku.Suara gelas pecah pun terdengar....
Ibu ku menangis sambil berteriak “ Aku mau cerai,Mas...Aku udah gak tahan hidup kaya gini terus.Pokoknya aku mau cerai.Terserah..anak itu mau ikut siapa.Kita urus perceraian kita besok.”

            Malam itu juga..semua wajah yang ku lihat tampak lesu..Nenek ku menangis terus sambil berbicara dengan Ibuku.Entah Ayahku ada berada dimana.Lagi-lagi aku hanya melihatnya dan terkadang menangis dalam diam.Jam 9 pagi Ibu pergi meninggalkan rumah.Ia membawa seluruh pakaian nya kali ini.Dia hanya mengecup pipiku satu kali disebelah kanan.Aku sempat bertanya mengapa iya pergi lagi.Jawaban yang sangat singkat “ Ibu nanti kesini lagi yaa..kamu baik-baik ya sama nenek dan Ayah mu.”

            15 tahun berlalu.....
Sekarang usia ku menjelang umur 20 tahun.Aku tumbuh menjadi gadis dewasa dan pintar.Dan yang ku tahu Ibu ku tak pernah kembali.Aku benar-benar lupa wajahnya kali ini.....


Saat membaca buku diary seseorang yang tertinggal dikamarku

With Tears :’(





           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar