Sabtu, 17 Maret 2012

Kado Kecil Untuk Mantan

masih ingat aku? Wanita yang selama 10 bulan pernah menjadi alasan tangis dan tawamu? Satu bulan lagi ulang tahunmu kan? Maka dari itu, surat ini aku tuliskan 1 bulan lebih awal untuk menjadi kado untukmu, untuk mengenang masalalu kita meskipun surat ini takkan pernah sampai padamu. Aku menulis ini sesingkat mungkin dan dengan sangat berhati-hati, karena aku takut untuk kembali menitikan air mata.

Oya, bagaimana kabarmu? Baik sajakah disana? Apa ada yang berubah? Apa kamu makin hitam atau lebih putih? Apa pipimu masih tembem seperti dulu? Apa kamu masih senang memutar lagu ‘SO7-kita’ yg sering menjadi lagu favorit kita?
 
Hey bawel.. Apakah kau masih bawel sejak perpisahan kita? Apakah kamu masih ingin membaweliku lagi? Siapa wanita yang kamu baweli sekarang? Pasti dia sangat bahagia mendapat pria seperhatian kamu, pasti dia sangat terhibur dikala kesedihannya karena dia mempunyai pendamping yang sangat menyenangkan sepertimu.

Dulu, aku memang sangat membenci kelakuanmu yang ‘lembek’ pada setiap wanita yang mencoba masuk  kedalam duniamu termasuk masalalumu yang jelas-jelas mencampakanmu. Aku slalu marah, kesal melihat sikapmu! Seakan kamu senang dan membiarkan dirimu dikelilingi bidadari-bidadari centil. Tapi kini aku tau, kamu begitu karena kamu tidak tega menyakiti seorang wanita.

-Aku Mempunyai Hobi Baru….
Taukah kamu? Sejak kita berpisah memang awalnya aku merasa biasa saja, tidak ada rasa kehilangan setitikpun, karena aku memang di pihak yang meninggalkanmu. Tapi Tuhan memang adil, semua baru terasa ketika aku mendapatkan pengganti yang ternyata tidak lebih baik darimu, hubunganku dengannya DINGIN. Sejak itulah aku mempunyai hobi baru, yaitu melamunkan kamu. Aku slalu membayangkan masalaluku denganmu dan masakiniku dengannya. Ternyata teramat jauh berbeda. Aku lebih menyukai kamu yang bawel daripada dia yang cuek dan membosankan. Aku lebih menyukai gaya bercandamu yang khas daripada gaya dia yang pendiam. Aku sangat amat menyesal! 

Aku nyatanya merindukanmu, hatiku jelas-jelas hampa tanpamu. 
Memang kini aku telah bersamanya, kami memang berkomitmen untuk saling menjaga, tapi dia sama sekali tidak bisa mengisi ruang hatiku, dia tidak pernah tersimpan di otakku, walaupun aku memaksa semua tentang dia agar masuk kedalam otakku. yaa, harus ku akui kamulah pria satu-satunya yang mampu mengisi ruang hatiku, kamu mampu membuat seluruh isi otakku penuh tentang seorang kamu yang begitu spesial, kamu adalah pria konyol yang bisa membuatku cengengesan ketika kamu panggil aku dgn kata-kata super-duper-lebaymu itu, kamu adalah pria yang mampu membuat jantungku berdegup lebih cepat saat menerima telpon darimu. Kamu adalah pria lembut yang slalu memberikanku perhatian dan kasih sayang. Aku merindukan kamu wahai pria idiot yang slalu memaksaku bangun dipagi buta, hey si penyayang kelinci, aku slalu memikirkanmu, otakku selalu tak terkendali saat mengingat ulang kenangan-kenangan kita.. terutama 

KAMU, dan secara tidak sadar aku menyukai nya, aku secara tak langsung menikmati film yang slalu diputar oleh klise-klise otakku setiap harinya yang bertema kamu, dan nyatanya hari berganti hari, aku semakin memikirkan kamu, aku sudah kecanduan sosok kamu!
Kepada kamu yang tidak akan pernah membaca tulisan ini. Aku benci ketika aku harus mengingat tentang suasana konyol tapi romantis yang slalu kamu buat dulu, karena kurasa itu akan membuatku semakin terjebak. Dan memaksa memori ingatanku bekerja lebih keras untuk kembali mundur ke masalalu yang akan membuatku semakin ‘sulit’ untuk melakukan suatu hal yang harusnya aku lakukan sejak perpisahan kita yaitu ‘melupakanmu’ , yang ada hanya rasa rindu dan galau yang tiba-tiba nyelonong tanpa permisi membuat hari-hariku penuh dengan lamunan. 

Namun, tanpa perlu kamu tau, dalam lubuk hatiku, aku selalu membayangkan saat-saat aku dan kamu masih menjadi kita. saat aku masih bisa memanggilmu ‘sayang’, saat aku masih bisa ngambek padamu, saat aku masih bisa berkata manja padamu, saat aku selalu kau hujani dengan omelan2 karena aku susah makan dan malas mandi, aku ingin semua itu kembali. Aku rindu leluconmu yang sering membuatku tertawa. Aku rindu semua yang tak aku dapatkan dari pacarku sekarang. Masih bisakah aku merasakan semua yang kurasakan dulu saat bersamamu? Masih bolehkah? Tapi keinginan itu hanya akan tersimpan di lubuk hatiku dan mungkin selamanya akan tetap disitu.

-Diam-Diam Aku Memperhatikanmu…
Aku slalu mengikuti perkembanganmu. Walaupun tidak secara langsung, hanya lewat dunia maya, dan lewat dunia maya pula dulu kita bertemu kan? Setiap hari, aku slalu menyempatkan diri hanya sekedar mengecek adakah status barumu? Siapa orang-orang yang kamu wall atau mengirimmu wall? Aku slalu melakukan itu dengan sembunyi-sembunyi, tanpa harus ada seorangpun yang tau, aku seperti ekor yang slalu mengikutimu namun tak pernah kamu pedulikan. Apa boleh buat? 

Beginilah nasibku. Aku slalu membaca setiap inchi timelinemu dengan pengharapan ada namaku atau mungkin hanya inisialku yg kau selipkan dalam statusmu itu, berharap ada secerca kemungkinan-kemungkinan kecil yang Tuhan rencanakan kepada aku dan kamu. Namun pengharapanku nampaknya terlalu muluk, sepertinya kemungkinan itu takkan pernah menjadi nyata, dan hanya akan menjadi sebuah roman picisan. Memang aku mustinya telah bersiap untuk menelan pil pahit kapanpun dan berapapun. Aku hanya mendapatkan sebaris tulisan yang terdapat inisial seseorang yang tak pernah aku kenal dan pada akhir status itu kau bubuhi tanda titik dua bintang :*  a.k.a cium, yang biasanya kau hanya berikan tanda/emotion itu padaku dulu. 

Status terakhirmu itu seakan ribuan belati tajam yang menacap hatiku yang terdalam, masuk terus sampai menembus ke belakang dadaku. Rasanya jantungku berhenti berdetak. Nadiku seakan tidak mengedarkan darah dengan aliran yang benar lagi. Sepertinya kamu telah menemukan wanita baru yang mungkin lebih bisa membahagiakanmu :’) namun aku tidak bisa berbohong bahwa hatiku memang benar-benar terluka.

-Aku Memang Bodoh…
Sekarang kamu telah mempunyai bidadari kecil yang lain, kamu takkan menyanyi untukku lagi, takkan membangunkanku dipagi buta lagi, takan mengeluarkan lelucon konyol lagi, kasih sayangmu telah kau berikan pada bidadarimu yang baru. Ya.. Aku cukup sadar diri, aku yang menyakitimu dan pasti kamu takkan semudah itu memaafkanku, aku yang selalu membuatmu terjatuh dalam setiap langkahmu, aku adalah penghalangmu, aku adalah batu sandunganmu ketika kamu sedang berlari mengejar impianmu. 

Nomermu yang kupunya di kontakku pun tak ada satupun yang aktif, ya jadi biarkanlah kamu terbebas dari sosok batu sandunganmu ini, kamu akan bahagia dengan masakinimu dan aku? Ya, aku masih terperangkap dan dipermainkan sosok masalalu dan kesulitan menemukan titik terang. Memang aku yang bodoh terlalu gegabah memutuskan ikatan cinta kita, memang aku yang bodoh memaksamu untuk menjauhiku, aku yang bodoh telah dengan sengaja meninggalkanmu. Dan sampai sekarangpun aku masih menjadi seorang yang bodoh karena terlalu rajin memikirkan kamu yang belum tentu memikirkanku.


Andai aku bisa mengulang waktu dan memperbaiki masa lalu. Aku ingin mengubah semua mimpi buruk ini menjadi kisah yang indah seperti kisah Putri Salju, Cinderella, ataupun Jasmine dan Aladin. Ahh..  namun sang waktu rasanya tidak akan sudi memundurkan langkahnya hanya karna wanita bodoh sepertiku. Masih ingatkah kamu, aku slalu memanggilmu dengan sebutan sayang yang ku buat khusus untukmu. Aku merindukan kata panggilan sayangmu untukku yang mungkin takkan kudengar lagi. Si pipi tembem, taukah kamu, aku masih menyimpan berjuta rasa padamu. Namun, kamu dan aku takkan pernah bisa menjadi kita lagi. Bayangkan saja kamu menjadi bintang dan kau anggap saja aku matahari. ya, bintang dan matahari yang takan pernah mungkin bertemu dalam langit yang sama. 

Bagaikan kebo dan cumi-cumi yang berbeda habitat. Bagaikan kodok yang suka berdiam di air dan kucing yang takut air. Kita terlalu berbeda, terlalu berlawanan arah, kamu ke kiri aku ke kanan, kamu malam aku siang, kamu jowo aku sunda. Tapi,menurutku perbedaan kita itu indah :’) aku slalu menunggu pesanmu mampir di inbox ku,  walaupun sebenarnya aku benci ketika harus menunggu! kepada pria yang slalu memanggilku popen-ponipendek . Mungkin semua yang aku tuliskan di atas hanya akan menjadi kenangan. Kenangan yang takkan mungkin kembali :’) tapi semua kenangan itu akan slalu hidup di hati dan fikiranku, walaupun itu takkan hidup di hati dan fikiranmu

Jumat, 16 Maret 2012

Sepenggal Dialog !



★ : KAMU berubah ya sekarang?
 

☆ : Siapa?
 

★ : KAMU! AKU merasa ada yang
berbeda denganmu saat ini.
 

☆ : Apa? AKU merasa tak ada
yang berubah dengan diriku. 


★ : Entahlah. Tapi AKU melihat perubahan itu ada dalam dirimu.
 

☆ : Tak ada yang berubah
dengan diriku! AKU tetap
menjadi diriku yang dulu.
 

★ : Tidak. KAMU bukanlah KAMU
yang AKU kenal dulu!
 

☆ : Kenapa KAMU bisa berbicara
seperti itu?
 

★ : Karena KAMU telah berubah.
 

☆ : Berubah bagaimana? AKU
masih sama seperti dulu.
 

★ : Sikapmu berubah
terhadapku.
 

☆ : AKU masih tidak mengerti
kanapa KAMU menilai AKU
berubah?
 

★ : KAMU seperti orang asing
bagiku kini. KAMU bukan seperti
orang yang AKU kenal selama ini.
 

☆ : Mungkin AKU memang orang
asing bagimu, karena KAMU tidak
benar-benar mengenali AKU!
 

★ : Bagaimana mungkin AKU
tidak mengenal KAMU? Kita
terbiasa bersama, rasanya
mustahil jika AKU tidak mengenal
siapa KAMU!
 

☆ : KAMU memang mengenal
siapa AKU, tapi apakah KAMU
benar-benar mengenali diriku?
 

★ : Apa maksud KAMU?
 

☆ : Taukah KAMU tentang
perasaanku? AKU MENCINTAIMU!



Ditulis saat ditengah-tengah keramaian orang
pada sibuk dengan urusan membuat percobaan "KIR"

Kamis, 15 Maret 2012

Apa Susahnya Membuatku Yakin?

Kau selalu membuatku kecewa. Hanya kau tidak menyadarinya saja. Apa aku tersiksa? Tentu. Apa aku menangis? Itu pasti. Apa aku masih akan mencintaimu? Aku bahkan tak tahu. Perasaanku selalu berubah setiap detik padamu. Kini aku mencintaimu, sedetik kemudian, perasaan itu hilang. Bagaimana perasaan itu bisa bertahan jika menyapaku saja kau tidak mau.

Tak pernahkah kau menyadari satu hal? Satu hal yang membuat tidurku tak nyenyak. Satu hal yang mengubah kelabu menjadi jingga. Satu hal yang membuatku hampir gila. Satu hal yang menjadi alasanku untuk tertidur dengan ponsel di tangan. Satu hal yang membuatku tersenyum bahagia. Satu hal yang tak mungkin dapat ku ungkapkan. Sudahkah kau menyadarinya?  Belum? Biar aku beritahu. Aku mencintaimu..
***

Cinta. Sesederhana itu. Aku mencintainya. Ia mencintaiku. Ia tak melakukan apapun, namun aku tergila padanya. Pandanganku, tak penah lepas dari sosoknya yang begitu indah. Senyumanku, tak dapat tertahan saat melihatnya. Dan hati ini, aku makin menyukainya.

Sederhana saja. Ia adalah seorang pria. Pria yang hampir membuatku tak waras. Pria yang membuatku mampu menulis semua ini. Pria yang membuatku menjadi pandai menyembunyikan perasaan. Pria yang bahkan aku tak tahu bagaimana perasaannya terhadapku.
            
Bukankah menyakitkan? Menyakitkan menjadi seseorang yang selalu saja menunggu kepastian?  Ya, tak mudah bagiku. Begitu banyak hal yang membuatku tak yakin jika kau membalas perasaanku. Begitu banyak hal yang mencoba mendorongku mundur, menghapus segala perasaanku padamu, melupakan tatap matamu padaku, melupakan senyuman yang terkembang di bibirmu, melupakan segalanya tentangmu.
            
Apa kau ingin tahu apa yang membuatku bertahan sampai detik ini? Kembali, semuanya sederhana saja. Cinta. Cinta membuatku yakin untuk tetap memperjuangkannya, walau aku tak tahu bagaimana denganmu. Cinta yang memberikanku semangat, diantara jutaan air mata dan ribuan tanda tanya. Cinta yang membuatku yakin bahwa kau juga merasakan apa yang ku rasakan. Kini, apa kau juga merasakan hal yang sama?

Kadang, aku bertanya. Apa susahnya bilang cinta? Apa susahnya menghilangkan ribuan tanda tanya yang membayang di benakku? Apa susahnya membuatku tersenyum lega? Apa susahnya membuatku yakin? Aku tak pernah menuntut apa-apa darimu, sungguh. Aku menyukaimu, sebagai dirimu.

Sudahkah kau tahu perasaanku? Sudahkah kau tahu alasanku untuk bertahan? Aku ingin mendengarnya darimu. Kini, bolehkah aku bertanya sekali lagi? Apa susahnya membuatku yakin?



Rabu, 14 Maret 2012

Cinta Datang Karena Terbiasa ?

“Cinta datang karena terbiasa jika keterbiasaan itu terjadi tanpa ketidaksengajaan” - Dwitasari


Tak disangka, bulan ini dia akan menikah. Dadaku sesak. Seharusnya aku ikut bahagia ya? Sahabatku, teman baikku, cinta pertamaku akan segera menikah. Bukan dengan aku tapi dengan yang lain.
***

“Kamu ini ya, seringnya bikin kaget! Tapi aku seneng lho secepat ini kamu akan melepas masa lajangmu.”
“Ini bukan mauku!” Jawabnya, ketus.
“Hmm..” Aku menatapnya sebentar, lalu kembali mengetik naskah novelku. Dia mengganggu aku yang sedang berimajinasi.
Witing tresno jalaran soko kulino.” Dia berkata dengan terbata-bata, berdiri dari bangkunya lalu berpindah tempat duduk, disampingku.
“Datangnya cinta karena terbiasa.” Aku menatapnya sebentar, menoyor kepalanya lalu kembali mengetik lagi.
“Ih, dengerin gue dulu dong!” Dia menjambak rambutku, memaksaku, lenjeh.
“Apaan?” Aku menatapnya ogah-ogahan dan meninggalkan naskah-naskah itu sejenak.
“Menurut elo perjodohan itu apa?”
“Zaman Siti Nurbaya.” Jawabku, seadanya.
“Gue dijodohin! Perjodohan itu menyeramkan! Dua orang yang tidak saling mengetahui satu sama lain dipertemukan dalam suatu waktu dan tempat. Bukan untuk perkenalan tapi untuk menentukan tanggal pernikahan! Pernikahan.. Negeri antah-berantah atau mungkin sesuatu yang lebih gila daripada rumah sakit jiwa!”
“Kenapa elo gak nolak aja?”
“Elo mau tahu, kenapa gue gak bisa nolak?”
“Apa?” Jawabku, penasaran.
Perjodohan itu salah satu ‘alat’ pembahagiaan
“Maksudnya?”
“Gini.. Perjodohan itu emang gak bikin gue terlalu bahagia tapi perjodohan itu bisa membuat orang-orang disekitar gue bahagia.” Dia berkata dan menatapku dalam-dalam.
“Hmm..” Ibarat paragraf, aku sudah mengetahui komplikasi masalahnya.
“Elo tahu kan nyokap gue? Dia gak bisa bertahan hidup kalau enggak dikasih suntikan insulin berkala. Dengan perjodohan ini, gue pengen ngebuat beliau setidaknya bahagia karena menikah dengan wanita yang beliau pilihin buat gue. Nyokap gue bilang cinta itu bisa dateng kalau terbiasa. Terbiasa bertemu, terbiasa saling berbagi, terbiasa saling perhatian maka cinta akan datang dengan sendirinya.” Dia menjawab semua pertanyaan yang timbul di otakku kala itu.
“Tapi ini berat!” Dia berkata padaku dengan nada tinggi.
“Kenapa?” Aku kembali bertanya padanya.
Gue harus ninggalin sesuatu yang menurut gue bisa bahagiain gue secara penuh. Termasuk seorang wanita yang selama ini mengisi kekosongan hati gue.”
Kalau tujuannya mulia, Tuhan pasti ngasih yang terbaik buat elo. Walaupun elo harus ninggalin semua hal yang menurut elo bisa membuat elo bahagia.” Aku berusaha menenangkannya, walaupun aku juga merasa miris dan getir.
***

Tanpa ditunggu pun, pernikahan itu terjadi. Aku melihat disana, seorang laki-laki dan seorang perempuan duduk di pelaminan, diberi hujanan ucapan dan salaman kebahagiaan dari semua tamu undangan.
Aku melihat cinta pertamaku, duduk dipelaminan bukan denganku tapi dengan yang lain. Aku berjalan ke pelaminan untuk memberikan ucapan. Sulit memang, menahan perkataan hati yang berkecamuk saat itu, menahan air mata agar tidak mempermalukan aku di depan dia, cinta pertamaku. Dan jika air mata itu jatuh di depan dia, aku akan berkata bahwa ini adalah air mata bahagia.
***

5 tahun berlalu. Aku masih single dan masih menyukai menulis. Buku terbaruku laris dipasaran dan cetakan pertama terjual habis selama 1 bulan. Bagaimana dengan dia? Dia hidup bahagia dengan istri dan kedua anaknya di Brunei Darussalam, dia bekerja sebagai salah satu petinggi perusahaan perminyakan di daerah sana.
Hari ini, dia berkunjung ke Indonesia. Pulang kampung katanya. Melalui chat YM, dia berjanji akan menemui saya setelah menemui ibunya yang kesehatannya berangsur membaik.
***

“Udah lama ya?” Aku segera duduk disampingnya dan mengulurkan tangan.
“Cuma salaman? Udah lama gak ketemu juga!” Dia berdiri dari tempat duduknya, mengampiriku, duduk disampingku lalu mencium kedua pipiku.
“Jangan bilang istriku ya!”
“Apaan sih! Emang istrimu bakal mutilasi kamu kalau kamu cuma nyium pipi sahabatmu? Hahaha.” Candaku membuat dia juga ikut tertawa.
“Haha. Jadi elo masih single ya?” Dia mengawali pembicaraan.
“Orang mah kalau baru ketemu itu nanya kabar, bukan nanyain status! Iyeee single haha kenapa?” Aku menjawab pertanyaannya dengan ringan.
“Tahan banget!”
“Well, masih banyak yang harus gue kejar. Masih banyak orang yang harus gue bahagiain.”
“Jangan terlalu keasikan sendirian lo!”
“Cerewet! Gimana kabar istri lo dan anak lo?” Aku bertanya.
“Istri gue baik. Anak gue udah 2. Yang pertama udah 4 tahun, yang kedua masih 2 tahun. Gimana buku lo? Masih tentang cinta-cintaan lebay? Hahaha” Jawabnya seadanya, benar-benar tidak berubah sejak 5 tahun berlalu!
Cinta itu MISTERIUS, ga bisa dipegang tapi kerasa nyata. Makanya gue gak berhenti buat menulis tentang cinta.”
“Oh.” Jawabnya pendek, sepertinya dia tidak tertarik dengan pernyataanku.
Witing tresno jalaran soko kulino. Cinta datang karena terbiasa. Jadi, cinta itu sudah datang kan!” Aku berusaha mengalihkan pembicaraan ke bahan pembicaraan yang menurutku ringan-ringan saja.
Dia terdiam dan menatapku kosong. Apa aku salah bicara? Ups.. Sepertinya aku melakukan suatu kesalahan!
“Belum.” Dia menjawab sambil memakan hidangan masakan yang sudah tersedia di depan kami. Tidak berselera.
“Gue salah ngomong ya?” Aku kagok, terdiam.
“Ternyata lo masih inget tentang cerita gue yang perjodohan itu ya?”
“Iya. Karena cerita lo itu bukan main-main.”
“Tujuan gue gak nolak perjodohan itu bukan cuma gue pengen membuat nyokap gue bahagia tapi gue juga pengen segera punya keluarga dan anak, cuma itu…”
“Istri gue bisa memberikan itu semua dan dengan pernyataan cinta datang karena terbiasa itu, gue percaya suatu saat gue bisa mencintai istri gue dengan tulus..”
“Tapi semua berjalan gak sesuai kemauan gue. Istri gue, anak gue, kebahagiaan nyokap gue, semua kosong! Gue membiarkan semua mengalir tanpa pilihan gue. Buat menyesal bener-bener udah telat. Dan bodohnya lagi, bagian hati gue masih diisi dengan wanita itu, bukan dengan istri gue!” Dia menjawab pertanyaanku dengan lengkap. Aku merasa bersalah.
“Sorry lho, gue gak maksud ikut campur soal kehidupan pribadi lo. Kita ganti topik ya?” Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Mungkin ini saatnya gue ngasih tahu lo. Elo mau tahu siapa wanita yang bertahun-tahun mengisi kekosongan hati gue?” Dia menjawab pertanyaanku dan membuatku penasaran.
“Nggg.. Rahasia hati lo, jangan dibuka ke gue! Gue comel lho! Haha”
“Tapi elo harus tahu!” Dia berkata dengan sangarnya dan begitu memaksa!
“Siapa?” Aku bertanya dengan nada penasaran.
“Elo..” Dia menjawab pendek tapi mengagetkan!
“Gue? Lucu lo! Makan yuk!” Aku tidak percaya dengan jawabannya yang membuat dia terlihat bodoh.
Gue suka cara lo memandang gue. Gue suka kebiasaan lo saat bertemu gue. Gue suka kebiasaan lo berbagi sama gue. Gue suka kebiasaan lo memberi perhatian ke gue. Cinta datang karena terbiasa jika keterbiasaan itu terjadi tanpa ketidaksengajaan. Gue sengaja membiasakan semua yang terjadi antara gue dan istri gue, makanya cinta gak datang dengan mudahnya. Tapi semua kebiasaan yang terjadi secara tidak sengaja bersama lo, gue jadi tahu cinta itu segila apa!” Jawabannya membuat aku shock! Aku seperti tidak percaya dengan semua yang dikatakannya. Aku terdiam, tidak bisa berhenti menatapnya, sesak.
“Dan untuk hal yang terparah, bodoh dan tololnya, gue ngerasain hal yang sama.Cinta itu gila, dia membuat kita ga rasional! Jujur, gue pengen banget menikah dengan cinta pertama gue, tapi ternyata dia keburu menikah dengan orang lain.” Tanpa sengaja aku berkata padanya, benar-benar lisan dan tanpa kesengajaan.
“Siapa?” Dia bertanya padaku, penasaran.
“Elo lah! Pake nanya lagi!”
Beberapa detik kami butuhkan untuk saling menatap. Sorotan matanya tergeletak lemah dimataku. Dia mengulurkan tangannya ke bahuku. Dia menatapku dalam dan lekat, memelukku dengan erat. Suami orang lain, cinta pertamaku, saat ini memelukku dengan erat. Tak pernah aku merasa sehangat itu




Dibaca saat mendengarkan lagu Marry You - Bruno Mars ;)

Selasa, 13 Maret 2012

Lebih Indah

Ada yang tau Adera Ega ??? 



Cowo berkacamata nan eksotis yang satu ini lagi trend sekarang.Dia adalah penyanyi dengan single pertama dengan judulnya " Lebih Indah ". Baru aja download lagu ini. Entah kenapa dari pertama dengar langsung fallin' in love sama lagu ini.

 Lebih Indah - Adera Ega

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya 
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
 
Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

 Back to reff

Kaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Ternyata emang beneran enak. Suaranya oke, liriknya juga dalem. T.O.P deh .Cowo kayak gini bisa 100% buat gue melting kalo dia udah megang alat musiknya atau nyanyi. 

     Adera Ega adalah seorang pria kelahiran 6 Januari 1987 yang mahir menyanyi dan bermain gitar akustik. Darah seni yang mengalir di tubuh Adera merupakan warisan dari sang ayah, Ebiet G. Ade.  Single pertamanya yang baru-baru ini rilis adalah Lebih Indah.






Senin, 12 Maret 2012

Minggu, 11 Maret 2012

Perkara Sahabat

Hi! :) sekarang gue mau cerita soal SAHABAT


Lo semua pasti punya sahabat kan? Nah menurut kalian apa yang bisa buat kalian anggep sahabat kalian itu pantes buat jadi sahabat kalian?
A. Karena mereka tau semua rahasia kalian
B. Karena mereka main bareng sama kalian
C. Karena mereka selalu nanya kalian kegiatan kalian
D. Karena kalo mereka ga ada kalian pasti nyariin
E. Karena mereka nasehatin kalian
F. Karena kalian merasa mereka ada buat kalian?
G. Karena kalian selalu mikirin mereka
H. Karena mereka selalu bantu kalian
I. Karena kalian punya hobi yang sama
J. Karena kalian butuh mereka


Coba kalian pikirin. Hal apa aja yang buat kalian bisa bilang kalo dia/mereka adalah sahabat kalian?
Menurut kalian, berapa orang sahabat kalian?
Well,

menurut gue sendiri, sahabat itu bisa jadi banyak orang. karena, sahabat gue banyak ehhehe. Contohnya:
SD itu gue punya sahabat 5 orang. Tapi yang satu udah gatau kemana. Yang satu lagi ada di facebook tapi jujur gue malu buat negor hehehe. Satu lagi itu sahabat gue di sekolah baru (berhubung dia kelas 3 SD pindah sekolah) sampe sekarang masih komunikasi. Dia yang ngajarin gue sepeda, bantuin gue belajar, main bareng, nginep bareng. Satu lagi juga masih tetep komunikasi dan sempet ketemu pas reuni SD, sayang dia sekolah di Jogja sekarang. dan yang satu lagi, dia itu temen, sahabat, saudara gue dari kecil sampe detik ini . Walaupun mereka gak tau gimana kehidupan gue sekarang, gue tetep anggep mereka sahabat gue :) Sedangkan pas SMP gue punya sahabat 4 orang. sampe detik ini pun masih komunikasi, dan gue masih suka cerita sama beberapa dari mereka. (KANGEN LOOOH GUENYAAAA). Terus pas SMA punya 7 orang. 4 orang di sekolah dan 3 orang diluar sekolah.  Jadi totalnya gue punya 16 orang sahabat.

NAH LO LOHH!? aneh gak menurut kalian? hehehe. Menurut gue sih gak aneh. Karena mereka itu mencakup dari point A - H & J. Kenapa I enggak, karena gak semua temen gue punya hobi yang sama dengan gue. Tapi walaupun mereka gak punya hobi yang sama, udah jarang komunikasi, mereka tetep gue anggep sahabat gue (walaupun mereka gatau kayak gimana) karena gue masih
mikirin mereka dimanapun mereka berada. Contohnya; Gue itu tipe orang yang keras kepala, susah dibilangin, susah untuk mengalah (biasanya), dan NYOLOT hahahhaa. Gue rasa mereka muak kali ya tiap hari atau dulu ketemu gue pasti gue bikin mereka gondok. Jadi jangan salah, gue dulu paling sering punya masalah sama sahabat gue sendiri. Tapi itu yang buat gue sayang sama mereka. Karena mereka itu nunjukkin ke gue apa adanya mereka tentang gue.Dibentak pun gue pernah, sepet-sepetan di twitter, labrak-labrakan. Tapi ujung-ujungnya baikan dan makin kesini makin ngerti sifat masing-masing walaupu gue masih sering kena omel karena kenyolotan/kecuekan gue -___-

Gue itu sebenarnya gak cuek hahaha, cuma pembawaan dari dulu kali ya karena gue tomboy banget dan terbiasa untuk survive sendiri jadi ya, (agak) preman dikit.
TAPI SEKARANG UDAH GAK KOOOOOK. Banyak temen gue yang kadang ngerasa gak enak dan selalu nanya "Dian gue punya masalah ya sama lo?" / "Dian, gue ada salah ya sama lo?" / "Dian, lo kenapa sih jutek banget" -____________- Itu gak bener. Karena gue akan bilang sama sahabat-sahabat gue kalo ada hal yang gak gue suka dari mereka. (sekarang ya. Kalo dulu iya, diem-dieman, bete-betean, nyuekin, ninggalin hahaha). Beberapa temen gue juga kadang negor gue dengan keras kalo ada hal yang gak mereka suka dari gue.

Balik lagi ke
"Perkara Sahabat" yang (mungkin) beberapa dari kalian yang kalo sahabatnya punya temen main baru mungkin karena suasana baru/sekolah baru, atau rumah baru bahkan lingkungan berubah karena pacar baru, pasti ada yang bete sama sahabatnyaaaa. iya kaaaaaaaaaaaaaan (NGAKU LO NGAKU NYEEHEHEHEHE~)

Gue juga pernah ngerasain kok, bahkan sampe sekarang (gue udah SMA kelas 11 loh -_-) hahaha. Karena kebiasaan selalu sama-sama dan apa-apa bareng jadi pas mereka ada temen baru, jadi ada yang "hilang". Tapi sekarang tergantung cara kalian menanggapinya. Kalo gue punya cara sendiri :


1. Kalo gue
diajak ke lingkungan barunya, gue akan pelajari dulu lingkungan itu. Sekali-dua kali.. ngerasa ga cocok, langsung cut karena gue gamau nyusahin diri gue sendiri hehehe. Tapi bukan berarti gue benci sama lingkungan dia yang baru atau orang-orangnya. Tapi, gue akan lebih memilih untuk stay back hahaha.Kalo dia butuh gue juga dia bakal dateng kok :) Temenan itu bukan berarti lo 24/7 sama dia kan? Please -_- kalian bukan suami-istri.

2.
Gue tipe orang yang ngomong langsung. Tapi secara halus juga ahaha. maksudnya kalo lagi nasehatin temen/nyampein kalo gue gak suka sama hal yang dia lakuin. Balik lagi, karena kenyolotan gue itu banyak temen gue yang nanggepinnya nyolot, yaudah gue nyolot lagi deh. Tapi kalo gue udah sampein marah gue sama sahabat gue, yaudah abis itu gak bakal gue perpanjang. Biasanya, dia akan berlanjut di social media microblog.

3.
Gue cuek. Gue tipeorang yang "hi beb, kamu kenapa?" / "iih aku kangennih beeeb~ cuss yuk" -__________- gue sama sekali bukan tipe manusia yang begitu. Bahkan, kalo ada temen gue yang galau / nge-tweet "butuh orang buat cerita" hmm.. gue ga akan begitu. Kecuali kalo mereka bilang "Ruth jalan yuk." / "Ruth mau cerita nih" baru gue akan tanya. Kenapa gue begitu? Gue gak mau jadi orang yang GE-ER atau ngerasa yang paling dibutuhin -___-

4.
Tiap orang punya privasi. Nah, ini yang gue tekanin di dalam diri gue. Tiap orang butuh waktu untuk sendiri, jadi, jangan pernah ngarepin orang itu selalu ada buat lo.


Nyeaahahhaahhaha~ jadi, coba deh renungi lagi, apakah kalian sama? atau beda? yang jelas
Sahabat bukan kembaran lo yang 24 jam sama lo :)

Jumat, 09 Maret 2012

I miss you #2

 Di dapet dari blog :The Official Journal


Wildan Heri Kusuma
He is my ex. Lupa kapan pacarannya tapi yang jelas waktu SMA. Hmm.. 2006/2007 lupa. Kenal dari temen ke temen ke temen ke temen ya begitulah 
He’s such a nice boy. Shy. He always watch someone who’s talk and keep silent and smiling. I love his smile. Jadi, waktu itu putus karena cewek yang namanya Dika. (cewek ya ) Yang jelas dia lebih cantik dari aku, itu yang aku liat. Lebih menarik, wajar lah kalo Wildan suka. Jadi, Wildan lebih milih Dika dari aku. Pacaran sama aku gak lama, tapi lupa berapa lamanya 
Sampe akhirnya dia nge-add facebook lagi, dan yahoo messenger. Jarang ngobrol. Setiap liat foto dia, atau sometimes he greet me, selalu kebayang Dika . Masih ga rela aja, kadang masih inget, masih sedih, but I’m already moved on. 
Sampai, aku pacaran sama Lare :D temennya dia. Cukup deket dan kebetulan aku kenal Wildan dari Lare.  hahaha. Dia kaget, tapi so far dia woles (santai) aja 
Akhirnya aku putus sama Lare karena satu hal dan yang lainnya. Cuma seminggu pacaran, putus dengan hal yang cukup buat shock  akirnya nangis-nangis dan telfon Wildan, buat cerita sama dia simple. tapi buat lega, sampe yang aku inget dia sms “yaudah sekarang kamu tidur ya” 
Terus, berhubungan lagi pas tanggal 23 Juli. Aku mau ulang tahun ke 21. Dia ucapin kecepetan alhasil dia orang yang pertama ucapinnya   Beberapa kali ngajak ketemuan tapi aku ga pernah mau. Sempet mau dateng ke Bandung, tapi aku ga tertarik sama sekali untuk ketemu  *padahal dia janji mau kasih aku kado*
Pulang-pergi Jakarta-Bandung seperti biasa. Tapi setiap dia tanya aku bilang di Bandung. Lagi-lagi, karena gak mau ketemu. Alasannya, DIKA (betapa pendendamnya saya 
Sampai akhirnya hari minggu kemarin. Dia minta ketemu (waktu Sabtunya) karena dia mau naik gunung selama kurang lebih 2 minggu dan mungkin aku udah balik ke Bandung. Awalnya males, uring-uringan karena yang aku tahu dia udah punya pacar  tapi masih aja “usaha”
Menurut aku, ga ada salahnya ketemu. Biar dia lega juga. AKhirnya dia jemput aku dirumah dengan jam yang amat sangat ngaret waktu sampai pun mukanya ga ada dosa orang udah nungguin ampi 3 jam  tapi senyumnya cukup menyenangkan hati 
Kita naik motor (I miss this moment)  seruuuu* nemenin dia makan, cerita-cerita tentang hobi baru dia “DEMO”  dan segala hal tentang dia waktu ga ada contact sama aku. Dia berubah, JAUH menurut aku, kearah yang lebih baik 
Oh iya, waktu berdiri dipinggir jalan deket tempat makan dan kosannya itu, kita sempet duduk ditangga dan menghalangin orang jalan dan dia ngelus-ngelus kepala aku (aku paling suka dielus kepalanya)  
Habis itu kita pergi ke Sekre nya organisasi dia. Seru! banyak anak kecil yang sopan-sopan, ketemu beberapa temennya dia dan kita duduk di rumah tamunya. Dia duduk di pangkuan aku, kita cerita-cerita tentang kesibukan masing-masing. Sempet nanya soal Dika dan dia kayak ga mau bahas, aku fikir yasudah memang ga perlu dibahas juga sih. Aku tanya soal pacarnya, dia bilang ternyata sudah “enggak” aku tanya alasannya, dia jawabannya sama kayak pas bahas Dika. Seperti gamau bahas. Aku pikir, yasudah bukan urusanku juga. yang jelas, mereka sudah putus jadi ga salah kalo dia manja-manja sama aku lagi  
Setelah lumayan lama cerita-cerita, termasuk aku yang berusaha bercanda supaya dia gak jadi naik gunung karena udah punya perasaan yang bilang bakal kangen sama dia dan gamau dia pergi   serta penyesalan selama ini ga mau ketemu sama dia karena ternyata dia udah berubah  akhirnya kita pulang  pake nyasar dikit. Aku peluk badannya dia yang kurus itu and I feel safe 
Sampai besoknya uring-uringan setengah mampus karena Selasa dia mau pergi. Minta ketemu tapi gak bisa karena dia sibuk banget 
Ada hal yang nge-ganjel di aku soal pacarnya (atau mantannya) itu jadi aku nge-stalk facebooknya   dan ketemulah! profile pacarnya DAN!    ternyata In relationshipnya masih! Cuma di Wildan di hide rasanya  
Akirnya aku sms Wildan, dan bilang tentang hal yang aku tau. Dia bilang “Aku tau kamu bakal tau tentang hal ini. Aku kemaren-kemaren ga jelas sama dia jadi aku anggep udahan. Aku ga bermaksud bohongin kamu. Aku ga mikir balikan sama kamu, aku cuma mau berhubungan baik sama kamu.” Itu pas baca rasanya  
Aku akhirnya minta dia jauhin aku. Sebagai mantan ataupun teman. Tapi, malam ini, aku nangis. Aku kangen dia. baca DM, sms, facebook, dan foto dia. Aku kangen. Aku kangen Wildan yang baik, manis, perhatian, yang udah ga cuek sama aku. Yang waktu itu maksa mau jemput aku di Penvil pas kamu tau aku baru sembuh tapi aku pergi jauh buat ketemu sama temen aku. Wildan yang dengerin aku nangis-nangis di telfon pas putus sama Lare, Wildan yang pengen banget ketemu aku, Wildan yang manja sama aku, Wildan yang enak banget buat di ajak discuss sama aku. Aku kangen Wildan, yang bilang “kamu ndut banget sih. tapi gapapa sehat kok” yang bilang “mau dibilang semok, kelebihan, seksi, kelebihan juga. Ndut aja ya” aku kangen kamu. Tapi aku gamau jadi “Dika” diantara kamu sama pacar kamu. Aku gamau jadi Ruth yang jahat. Tapi aku juga gamau kehilangan kamu lagi. Aku yang salah dalam bersikap. Tapi, kalo kamu mau berhubungan baik sebagai temen; ga seharusnya kamu manja-manja sama aku  
Aku pengen ketemu kamu lagi, tapi aku takut nangis di depan kamu. Aku kangen kamu. Baik-baik disana. Hati-hati, jangan sakit. Jangan lupa, Aku sayang kamu.

Tanggapan saya  : Ngenes banget.. :-( yang sabarrr yak mbak ;) Jadi kebawa perasaan deh *Lebayy.