Minggu, 17 Juli 2011

Saat diriku menjadi orang lain

Awal ketika aku menjadi orang lain adalah saat aku mulai menulis berbagai karangan.Aku berperan  menjadi mereka merupakan bagian tersulit yang kualami saat itu.Tidak mudah memerankan 5 tokoh sekaligus dalam sebuah cerita.

Bahkan,aku sudah mencapai tahap menyerah untuk beberapa kalinya.Tapi itu semua menjadi hal yang paling mudah untuk kumainkan didalam kehidupan ku saat ini yang sedang kujalani bahkan sudah menjadi hobby.Antara lain,berperan menjadi pria yang keras kepala,menjadi wanita yang  miskin dan termajinalkan,menjadi seorang sarjana muda,apalagi ya....oh..iya...aku pernah menjadi sepasang kekasih yang berbahagia,lalu menikah dan mempunyai anak 3,lalu aku juga pernah berperan menjadi seorang pria kaya raya yang kesepian,dan yang terakhir aku berperan menjadi seorang stuntwomen.
            Hah...stuntwomen !!! itu bukanlah cita-citaku melainkan,aku sangat terobsesi menjadi seorang stuntwomen.Aku ingin memainkan sebilah pedang  dikerumunan lusinan pria yang bersiap untuk bertempur. Begini peran ku saat menjadi seorang stuntwomen “Malam itu, langit mendung dan hujan turun dengan deras. Aku bersiap untuk berperan menjadi orang lain,aku duduk di puncak menara dan bersiap terjun. Sekilas ada bayangan seorang pria yang terjun, tapi aku segera konsentrasi dan terjun! * keren...
Di bawah sudah menanti lusinan pria untuk bertempur. Aku menembak ke sana sini,lalu mengeluarkan sebilah pedang yang ada dibalik punggungku * adegannya mirip Lara Croft dicampur pertempuran Bi Dam diepisode terakhir. Kemudian,aku sang penulis Dian teriak Cut! OK! Aku sukses menjadi stunt untuk orang lain hahahahaha…kira-kira seperti itu laah imajinasiku.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar