Minggu, 24 Juli 2011

Di Koridor..



Dari judulnya saja,aku tidak dapat mengungkapkan bagaimana mereka.Aku hanya mendengar percakapan pria dan wanita itu dikoridor,tidak tahu sepasang kekasih atau bukan.Aku tidak terlalu peduli hal itu.Mendengar,mendengar,dan mendengar saja yang aku lakukan disana,sekaligus mengingat kalimat perkalimat yang mereka keluarkan.Ini menambah daya insting ku dalam pola berfikir.Yang sengaja kutulis disini untuk meningkatkan alat pengingat diotak-ku.Percakapan mereka seperti ini :

Pria : “Apa yang kau lakukan? Aku tidak mengerti kelakuanmu. Bantu aku untuk mengerti…”

Wanita : “Bagiku, ini sudah pas”

Pria : “apa yang salah dengan yang diatas? Lilin? Anggur? menarikkan kursi untukmu?”

Wanita : “Semuanya. Ketiga-tiganya. . Ini semua yang kumiliki. 20 ribu untuk biaya RS, 20 ribu lagi untuk makanan-nya. Aku tahu makanan ini jauh lebih mahal tapi karena aku tidak memakan-nya, anggap saja impas. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita. untuk bertemu”

Pria : “Ini berlebihan, aku hanya ingin kau tidak meminta maaf dengan begitu gampang.”

Wanita : “Apa salahnya mengatakan "aku minta maaf?" aku bisa mengatakan itu ratusan kali lebih. Karena bersyukur dengan kesempatan yang kudapatkan, aku bisa mengatakan aku minta maaf sepanjang hari.
Begitulah aku mendapatkan penghasilan, tapi sekarang karena kau. Aku harus mendengar orang2 berkata ada orang kuat yang mem-backing-ku. Berapa banyak lagi aku harus mengatakannya sekarang? Apakah hidup ini bagaikan dongeng untukmu? Apa kau pikir dunia nyata ini selalu ada anggur, lilin dan bunga ? Ini peringatan terakhir,jadi jangan muncul didepanku lagi..” (si pria langsung menarik tangannya si wanita)

Pria : “Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku pikir aku bertemu wanita yang tidak bisa kuatasi. Apakah keluarganya bisa mendukung pekerjaanku, apa dia bisa memberikan gen yang baik untuk anak-anakku, diluar itu, ini mungkin yang pertama kalinya aku ingin tahu berapa harga tas seperti ini?   (gila ni cowo ngehina bgeett,,gue aja hamper nangis dengernya..hiks..hiks..)  Jika kau mempertimbangkan sedikit untuk ku, sebelum kau datang kesini kau seharusnya melihat lagi dirimu paling tidak sekali. Aku tidak benar2 memintamu datang kesini hanya untuk 20.000 itu, kau tahu. Jawab aku. Apa aku benar2 menggunakan alasan uang 20.000 untuk merayu wanita yang bahkan tidak bisa membeli tas yang pantas..!!”
( penghinaan ini buat gue..!!)

Pria : “Waktu itu, Jadi..kau tidak pernah membeli apapun di mall, tidak pernah menandatangani atau mengikuti apapun, tapi kau bilang kau mendapat hadiah vacuum cleaner?”

Wanita : “Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi apa mungkin kau yang melakukannya?”

Pria : “apa aku seperti orang yang tidak punya kerjaan? dan memberimu bukan saja perusahaan vacuum tapi hanya vacuum-nya? kau benar-benar datang kesini untuk meng-klaim vacuum itu? apa tidak cukup punya tas yang bahkan tidak sebagus tas plastik? Aku pasti sudah gila..kau adalah wanita yang akan datang ke mall untuk meng-klaim sebuah pembersih.” (gila ni cowo whatttsss!!! memangnya dia se-kaya  oppa hyun bin..hah)

Wanita : “apa katamu barusan?”
Pria : “Tidak mungkin kau tidak dengar…”

Wanita : “aku dengar..aku mendengarnya tapi aku pasti salah mendengar...”
Pria : “Aku pasti sudah gila...kau adalah wanita yang akan datang ke mall untuk meng-klaim sebuah pembersih. Apa kau sudah dengar dengan jelas?”

Wanita : “Apa kau selalu brengsek seperti ini?” (aku setuju perkataan mu itu dia memang “brengsek”)

Pria : “Tergantung pada standarnya.” (haah speechless gue.….apakah didunia ini mempunyai banyak standar?)

Wanita : “Sekarang, standar apa ini?”

Pria : “Untuk sesaat aku merasa tertarik dengan wanita yang tidak berpendidikan, tidak memiliki latar belakang keluarga bagus, dan miskin, tapi seolah-olah itu semua belum cukup, ia juga tidak punya harga diri. Apa kau tahu begitu banyak mata mengawasiku di mall ini?”

Wanita : “aku..aku..” (wanita itu sambil tertawa kecil,aku tidak tau bagaimana isi hatinya )

Pria : “Apa itu lucu..?”

Wanita : “Kau pikir aku hanya cantik jika aku marah, kalau aku tersenyum, aku jauh lebih cantik. Semua yang kau katakan itu benar, apapun alasannya, aku tidak seharusnya datang. Aku tidak memikirkan image-mu. Aku minta maaf. Jika kau malu karena aku, itu juga..aku minta maaf.Aku akan pergi sekarang tapi aku harus mengambil vacuum itu. Berikan itu padaku. Untuk kedua kalinya, aku berdebat. Apa aku harus selalu bereaksi seperti yang selalu kulakukan dan menendangmu atau apa aku harus pergi dengan terluka dan meninggalkan image itu dalam pikiranmu untuk waktu lama tapi jika aku melakukannya tidak ada lagi yang tersisa.Jadi paling tidak aku ingin mendapatkan vacuum cleaner itu. Bahkan seorang wanita yang tidak berpendidikan dan memiliki latar belakang keluarga rendahan juga menggunakan vacuum cleaner itu tidak akan rusak, kan?”

Pria : “Diam kau..!!”

Wanita : “Jika kau merasa sangat malu di depan pegawaimu, katakan saja aku adalah wanita yang kau permainkan beberapa kali dan kau campakkan...”

Pria : “Aku bilang hentikan! "permainkan beberapa kali dan dicampakkan"? aku tidak bisa melakukan itu, apa aku harus menunjukkan mengapa aku tidak bisa? Ikut Aku!” (pria itu benar-benar menyeretnya)

Miris ya…percakapan ke-2 orang itu.Aku tidak tahu ada orang seperti itu.Bagaimana bisa dia mengatakan soal harga diri wanita.Benar-benar jalan diatas kepala orang lain.Sungguh keteraluan.Kalo gue ada diposisi si cewe udah…gue tendang ntu orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar