Kamis, 12 April 2012

Kepada Tuhan

Aku mencoba menghubungiMu, tapi jaringan selularMu selalu sibuk. Aku mencoba mengetik “hai” pada chat room Mu, tapi yang kutemui hanyalah status “Not on my desk”.

Aku mengirim surat untukmu tapi tak pernah ada balasan dariMu, entahlah mungkin tukang pos ku tersasar saat mencari alamatMu.

Baiklah Tuhan, aku tahu beberapa bulan ini aku sangat sibuk. Aku bahkan tak punya 5 menit untuk berbincang denganmu. Mungkin kau marah.

Atau entahlah mungkin kau terlalu sibuk hingga tak sadar aku kerap alpa berbincang denganmu.

Tapi saat ini aku membutuhkanmu..

Mereka alpa kalau aku seorang perempuan, aku tak mampu memikul banyak beban di hati. Tuhan, kau pasti hafal betul bagaimana mereka memperlakukanku, Tuhan aku tersakiti.
Aku: yang mereka jadikan tempat pembuangan akhir ampas pikiran mereka.

Tuhan, katakan sampai kapan aku bisa memasang garis lengkung di wajahku yang biasa mereka sebut senyum ketika mereka bahkan tak memperlakukanku dengan senyuman.

Tuhan, katakan sampai kapan aku harus memelihara hati mereka saat mereka menginjak dan merobek hatiku dan aku harus selalu menyerah pada kata “mengerti”.

Tuhan, katakan dengan kekuatan apalagi jejakku menapak?

Tuhan.. Aku mati pelan-pelan, bahkan kau tidak mengetahuinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar