( katanya aja ) Banci

Malam. Setengah jam lagi gue mau tidur. Tapi sebelumnya gue mau nulis dulu tentang orang-orang yang sering dipanggil banci hehehe

Dulu kalo gue liat di film dalam tv, banci itu identik dengan pake baju perempuan, gerakannya dicewe-cewein, pake make up tebel, dan suaranya dicempreng-cemprengin. Tapi jaman sekarang, yang disebut banci makin luas. Orang yang pake baju laki, gak pake make up, dan suaranya berat pun ikut dikatain banci. Itu karena gerakan mereka yang beda dari laki-laki pada umumnya yang ngakunya gentleman.

Gue gak pernah risih dengan banci. Kalo lo pikir karena gue cewe, lo salah. Banci juga ada tau yang benci cewe gara-gara ngiri hehehe. Ini lebih kepada pilihan hidup mereka. Mereka milih kaya gitu pasti ada alasannya dan bahkan mungkin mereka saat itu harus jadi kaya gitu karena desakan kehidupan *alaah* hahaha. Tapi serius, gue salut sama banci apalagi yang terang-terangan nunjukkin. Mereka hebat berani jadi dirinya sendiri. Gue tau itu butuh nyali yang gede banget buat ngelakuinnya.

Kita bisa bilang orang-orang kaya gitu gak ada lakinya sama sekali atau masih banyak yang jauh lebih laki dari mereka. Tapi menurut gue, laki dalam hal apa? Dalam hal berpakaian, oke. Dalam hal berdandan, oke. Dalam hal gerakan tubuh, oke. Tapi dalam hal tindakan, gak juga ah.

Orang-orang yang sering disebut banci ini malahan kadang kala punya sikap yang lebih gentleman dibanding orang yang ngaku-ngaku laki tulen. Mereka tau betul laki-laki itu lebih kuat daripada wanita, harus ngebantu wanita ketika kesulitan, cepet tanggep sama suatu hal, tau harus bertindak apa, dan yang paling jelas, lebih ngehargain wanita. Mereka gak mau nyakitin hati wanita biasanya hahaha.

Lo boleh bilang mereka bisa bertindak baik sama perempuan dan ngehargain perempuan karena ada sebagian dirinya yang perempuan, terserah mau berkelit apa. Toh keliatannya di mata gue, mereka seringnya malah keliatan lebih gentle daripada laki-laki yang ngakunya laki-laki tulen.

Udah ah mau bobo cantik dulu.