Kepada Kamu yang Menyesaki Pikiranku
Dengan gelisah,
Aku
melayangkan surat ijin untuk berhenti memikirkanmu terhitung sejak hari
ini. Keputusan yang aku ambil ini sungguh berat, terlebih untuk diriku
sendiri yang bahkan langsung memikirkanmu ketika mataku terbuka kala
mendengar suara adzan subuh. Katanya, orang yang kita pikirkan pertama
kali saat bangun dari tidur sesungguhnya adalah jodoh kita. Tapi sayang,
kamu sudah memilih untuk melupakan ku.Anggap saja aku sedang
tidak beruntung karena perumpamaan itu tidak berlaku untukku.
Aku benar-benar meminta ijin untuk berhenti memikirkanmu. Otakku bosan karena aku mengisinya hanya melulu tentang kamu. Tentang siapa kamu, tentang bagaimana kamu, tentang kelakuanmu, tenang hobimu, tentang kebiasaanmu, tentang kecintaanmu, tentang ketidak sukaanmu, tentang cita-citamu. Denial sebenarnya karena toh saat menulis ini aku justru semakin memikirkan kamu. Bodoh.
Semoga aku bisa berhenti memikirkan kamu. Setidaknya untuk saat ini. Saat dimana aku seharusnya memenuhi isi kepalaku dengan segalanya tentang mimpi ku bukannya malah semakin menjejakinya tentang kamu.
Memikirkan kamu sungguh menjadi candu. Tolong bawa aku ke tempat rehabilitasi pikiran sekarang juga. Cungkil semua sel di otakku yang terukir namamu kalau perlu.
Genggaman Cakrawala, 10 Febuari 2012
Gelisahku,
Pelupa yang Tidak Pandai Melupakan
With Love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar