masih ingat aku? Wanita yang selama 10 bulan pernah menjadi alasan
tangis dan tawamu? Satu bulan lagi ulang tahunmu kan? Maka dari itu,
surat ini aku tuliskan 1 bulan lebih awal untuk menjadi kado untukmu,
untuk mengenang masalalu kita meskipun surat ini takkan pernah sampai
padamu. Aku menulis ini sesingkat mungkin dan dengan sangat
berhati-hati, karena aku takut untuk kembali menitikan air mata.
Oya, bagaimana kabarmu? Baik sajakah disana? Apa ada yang berubah?
Apa kamu makin hitam atau lebih putih? Apa pipimu masih tembem seperti
dulu? Apa kamu masih senang memutar lagu ‘SO7-kita’ yg sering menjadi
lagu favorit kita?
Hey bawel.. Apakah kau masih bawel sejak perpisahan kita? Apakah kamu
masih ingin membaweliku lagi? Siapa wanita yang kamu baweli sekarang?
Pasti dia sangat bahagia mendapat pria seperhatian kamu, pasti dia
sangat terhibur dikala kesedihannya karena dia mempunyai pendamping yang
sangat menyenangkan sepertimu.
Dulu, aku memang sangat membenci kelakuanmu yang ‘lembek’ pada setiap
wanita yang mencoba masuk kedalam duniamu termasuk masalalumu yang
jelas-jelas mencampakanmu. Aku slalu marah, kesal melihat sikapmu!
Seakan kamu senang dan membiarkan dirimu dikelilingi bidadari-bidadari
centil. Tapi kini aku tau, kamu begitu karena kamu tidak tega menyakiti
seorang wanita.
-Aku Mempunyai Hobi Baru….
Taukah kamu? Sejak kita berpisah memang awalnya aku merasa biasa
saja, tidak ada rasa kehilangan setitikpun, karena aku memang di pihak
yang meninggalkanmu. Tapi Tuhan memang adil, semua baru terasa ketika
aku mendapatkan pengganti yang ternyata tidak lebih baik darimu,
hubunganku dengannya DINGIN. Sejak itulah aku mempunyai hobi baru, yaitu
melamunkan kamu. Aku slalu membayangkan masalaluku denganmu dan
masakiniku dengannya. Ternyata teramat jauh berbeda. Aku lebih menyukai
kamu yang bawel daripada dia yang cuek dan membosankan. Aku lebih
menyukai gaya bercandamu yang khas daripada gaya dia yang pendiam. Aku
sangat amat menyesal!
Aku nyatanya merindukanmu, hatiku jelas-jelas hampa tanpamu.
Memang kini aku telah bersamanya, kami memang berkomitmen untuk saling menjaga, tapi dia sama sekali tidak bisa mengisi ruang hatiku, dia tidak pernah tersimpan di otakku, walaupun aku memaksa semua tentang dia agar masuk kedalam otakku. yaa, harus ku akui kamulah pria satu-satunya yang mampu mengisi ruang hatiku, kamu mampu membuat seluruh isi otakku penuh tentang seorang kamu yang begitu spesial, kamu adalah pria konyol yang bisa membuatku cengengesan ketika kamu panggil aku dgn kata-kata super-duper-lebaymu itu, kamu adalah pria yang mampu membuat jantungku berdegup lebih cepat saat menerima telpon darimu. Kamu adalah pria lembut yang slalu memberikanku perhatian dan kasih sayang. Aku merindukan kamu wahai pria idiot yang slalu memaksaku bangun dipagi buta, hey si penyayang kelinci, aku slalu memikirkanmu, otakku selalu tak terkendali saat mengingat ulang kenangan-kenangan kita.. terutama
KAMU, dan secara tidak sadar aku menyukai nya, aku secara tak langsung menikmati film yang slalu diputar oleh klise-klise otakku setiap harinya yang bertema kamu, dan nyatanya hari berganti hari, aku semakin memikirkan kamu, aku sudah kecanduan sosok kamu!
Aku nyatanya merindukanmu, hatiku jelas-jelas hampa tanpamu.
Memang kini aku telah bersamanya, kami memang berkomitmen untuk saling menjaga, tapi dia sama sekali tidak bisa mengisi ruang hatiku, dia tidak pernah tersimpan di otakku, walaupun aku memaksa semua tentang dia agar masuk kedalam otakku. yaa, harus ku akui kamulah pria satu-satunya yang mampu mengisi ruang hatiku, kamu mampu membuat seluruh isi otakku penuh tentang seorang kamu yang begitu spesial, kamu adalah pria konyol yang bisa membuatku cengengesan ketika kamu panggil aku dgn kata-kata super-duper-lebaymu itu, kamu adalah pria yang mampu membuat jantungku berdegup lebih cepat saat menerima telpon darimu. Kamu adalah pria lembut yang slalu memberikanku perhatian dan kasih sayang. Aku merindukan kamu wahai pria idiot yang slalu memaksaku bangun dipagi buta, hey si penyayang kelinci, aku slalu memikirkanmu, otakku selalu tak terkendali saat mengingat ulang kenangan-kenangan kita.. terutama
KAMU, dan secara tidak sadar aku menyukai nya, aku secara tak langsung menikmati film yang slalu diputar oleh klise-klise otakku setiap harinya yang bertema kamu, dan nyatanya hari berganti hari, aku semakin memikirkan kamu, aku sudah kecanduan sosok kamu!
Kepada kamu yang tidak akan pernah membaca tulisan ini. Aku benci
ketika aku harus mengingat tentang suasana konyol tapi romantis yang
slalu kamu buat dulu, karena kurasa itu akan membuatku semakin terjebak.
Dan memaksa memori ingatanku bekerja lebih keras untuk kembali mundur
ke masalalu yang akan membuatku semakin ‘sulit’ untuk melakukan suatu
hal yang harusnya aku lakukan sejak perpisahan kita yaitu ‘melupakanmu’ ,
yang ada hanya rasa rindu dan galau yang tiba-tiba nyelonong tanpa
permisi membuat hari-hariku penuh dengan lamunan.
Namun, tanpa perlu kamu tau, dalam lubuk hatiku, aku selalu membayangkan saat-saat aku dan kamu masih menjadi kita. saat aku masih bisa memanggilmu ‘sayang’, saat aku masih bisa ngambek padamu, saat aku masih bisa berkata manja padamu, saat aku selalu kau hujani dengan omelan2 karena aku susah makan dan malas mandi, aku ingin semua itu kembali. Aku rindu leluconmu yang sering membuatku tertawa. Aku rindu semua yang tak aku dapatkan dari pacarku sekarang. Masih bisakah aku merasakan semua yang kurasakan dulu saat bersamamu? Masih bolehkah? Tapi keinginan itu hanya akan tersimpan di lubuk hatiku dan mungkin selamanya akan tetap disitu.
Namun, tanpa perlu kamu tau, dalam lubuk hatiku, aku selalu membayangkan saat-saat aku dan kamu masih menjadi kita. saat aku masih bisa memanggilmu ‘sayang’, saat aku masih bisa ngambek padamu, saat aku masih bisa berkata manja padamu, saat aku selalu kau hujani dengan omelan2 karena aku susah makan dan malas mandi, aku ingin semua itu kembali. Aku rindu leluconmu yang sering membuatku tertawa. Aku rindu semua yang tak aku dapatkan dari pacarku sekarang. Masih bisakah aku merasakan semua yang kurasakan dulu saat bersamamu? Masih bolehkah? Tapi keinginan itu hanya akan tersimpan di lubuk hatiku dan mungkin selamanya akan tetap disitu.
-Diam-Diam Aku Memperhatikanmu…
Aku slalu mengikuti perkembanganmu. Walaupun tidak secara langsung,
hanya lewat dunia maya, dan lewat dunia maya pula dulu kita bertemu kan?
Setiap hari, aku slalu menyempatkan diri hanya sekedar mengecek adakah
status barumu? Siapa orang-orang yang kamu wall atau mengirimmu wall?
Aku slalu melakukan itu dengan sembunyi-sembunyi, tanpa harus ada
seorangpun yang tau, aku seperti ekor yang slalu mengikutimu namun tak
pernah kamu pedulikan. Apa boleh buat?
Beginilah nasibku. Aku slalu membaca setiap inchi timelinemu dengan pengharapan ada namaku atau mungkin hanya inisialku yg kau selipkan dalam statusmu itu, berharap ada secerca kemungkinan-kemungkinan kecil yang Tuhan rencanakan kepada aku dan kamu. Namun pengharapanku nampaknya terlalu muluk, sepertinya kemungkinan itu takkan pernah menjadi nyata, dan hanya akan menjadi sebuah roman picisan. Memang aku mustinya telah bersiap untuk menelan pil pahit kapanpun dan berapapun. Aku hanya mendapatkan sebaris tulisan yang terdapat inisial seseorang yang tak pernah aku kenal dan pada akhir status itu kau bubuhi tanda titik dua bintang :* a.k.a cium, yang biasanya kau hanya berikan tanda/emotion itu padaku dulu.
Status terakhirmu itu seakan ribuan belati tajam yang menacap hatiku yang terdalam, masuk terus sampai menembus ke belakang dadaku. Rasanya jantungku berhenti berdetak. Nadiku seakan tidak mengedarkan darah dengan aliran yang benar lagi. Sepertinya kamu telah menemukan wanita baru yang mungkin lebih bisa membahagiakanmu :’) namun aku tidak bisa berbohong bahwa hatiku memang benar-benar terluka.
Beginilah nasibku. Aku slalu membaca setiap inchi timelinemu dengan pengharapan ada namaku atau mungkin hanya inisialku yg kau selipkan dalam statusmu itu, berharap ada secerca kemungkinan-kemungkinan kecil yang Tuhan rencanakan kepada aku dan kamu. Namun pengharapanku nampaknya terlalu muluk, sepertinya kemungkinan itu takkan pernah menjadi nyata, dan hanya akan menjadi sebuah roman picisan. Memang aku mustinya telah bersiap untuk menelan pil pahit kapanpun dan berapapun. Aku hanya mendapatkan sebaris tulisan yang terdapat inisial seseorang yang tak pernah aku kenal dan pada akhir status itu kau bubuhi tanda titik dua bintang :* a.k.a cium, yang biasanya kau hanya berikan tanda/emotion itu padaku dulu.
Status terakhirmu itu seakan ribuan belati tajam yang menacap hatiku yang terdalam, masuk terus sampai menembus ke belakang dadaku. Rasanya jantungku berhenti berdetak. Nadiku seakan tidak mengedarkan darah dengan aliran yang benar lagi. Sepertinya kamu telah menemukan wanita baru yang mungkin lebih bisa membahagiakanmu :’) namun aku tidak bisa berbohong bahwa hatiku memang benar-benar terluka.
-Aku Memang Bodoh…
Sekarang kamu telah mempunyai bidadari kecil yang lain, kamu takkan
menyanyi untukku lagi, takkan membangunkanku dipagi buta lagi, takan
mengeluarkan lelucon konyol lagi, kasih sayangmu telah kau berikan pada
bidadarimu yang baru. Ya.. Aku cukup sadar diri, aku yang menyakitimu
dan pasti kamu takkan semudah itu memaafkanku, aku yang selalu membuatmu
terjatuh dalam setiap langkahmu, aku adalah penghalangmu, aku adalah
batu sandunganmu ketika kamu sedang berlari mengejar impianmu.
Nomermu yang kupunya di kontakku pun tak ada satupun yang aktif, ya jadi biarkanlah kamu terbebas dari sosok batu sandunganmu ini, kamu akan bahagia dengan masakinimu dan aku? Ya, aku masih terperangkap dan dipermainkan sosok masalalu dan kesulitan menemukan titik terang. Memang aku yang bodoh terlalu gegabah memutuskan ikatan cinta kita, memang aku yang bodoh memaksamu untuk menjauhiku, aku yang bodoh telah dengan sengaja meninggalkanmu. Dan sampai sekarangpun aku masih menjadi seorang yang bodoh karena terlalu rajin memikirkan kamu yang belum tentu memikirkanku.
Andai aku bisa mengulang waktu dan memperbaiki masa lalu. Aku ingin mengubah semua mimpi buruk ini menjadi kisah yang indah seperti kisah Putri Salju, Cinderella, ataupun Jasmine dan Aladin. Ahh.. namun sang waktu rasanya tidak akan sudi memundurkan langkahnya hanya karna wanita bodoh sepertiku. Masih ingatkah kamu, aku slalu memanggilmu dengan sebutan sayang yang ku buat khusus untukmu. Aku merindukan kata panggilan sayangmu untukku yang mungkin takkan kudengar lagi. Si pipi tembem, taukah kamu, aku masih menyimpan berjuta rasa padamu. Namun, kamu dan aku takkan pernah bisa menjadi kita lagi. Bayangkan saja kamu menjadi bintang dan kau anggap saja aku matahari. ya, bintang dan matahari yang takan pernah mungkin bertemu dalam langit yang sama.
Bagaikan kebo dan cumi-cumi yang berbeda habitat. Bagaikan kodok yang suka berdiam di air dan kucing yang takut air. Kita terlalu berbeda, terlalu berlawanan arah, kamu ke kiri aku ke kanan, kamu malam aku siang, kamu jowo aku sunda. Tapi,menurutku perbedaan kita itu indah :’) aku slalu menunggu pesanmu mampir di inbox ku, walaupun sebenarnya aku benci ketika harus menunggu! kepada pria yang slalu memanggilku popen-ponipendek . Mungkin semua yang aku tuliskan di atas hanya akan menjadi kenangan. Kenangan yang takkan mungkin kembali :’) tapi semua kenangan itu akan slalu hidup di hati dan fikiranku, walaupun itu takkan hidup di hati dan fikiranmu
Nomermu yang kupunya di kontakku pun tak ada satupun yang aktif, ya jadi biarkanlah kamu terbebas dari sosok batu sandunganmu ini, kamu akan bahagia dengan masakinimu dan aku? Ya, aku masih terperangkap dan dipermainkan sosok masalalu dan kesulitan menemukan titik terang. Memang aku yang bodoh terlalu gegabah memutuskan ikatan cinta kita, memang aku yang bodoh memaksamu untuk menjauhiku, aku yang bodoh telah dengan sengaja meninggalkanmu. Dan sampai sekarangpun aku masih menjadi seorang yang bodoh karena terlalu rajin memikirkan kamu yang belum tentu memikirkanku.
Andai aku bisa mengulang waktu dan memperbaiki masa lalu. Aku ingin mengubah semua mimpi buruk ini menjadi kisah yang indah seperti kisah Putri Salju, Cinderella, ataupun Jasmine dan Aladin. Ahh.. namun sang waktu rasanya tidak akan sudi memundurkan langkahnya hanya karna wanita bodoh sepertiku. Masih ingatkah kamu, aku slalu memanggilmu dengan sebutan sayang yang ku buat khusus untukmu. Aku merindukan kata panggilan sayangmu untukku yang mungkin takkan kudengar lagi. Si pipi tembem, taukah kamu, aku masih menyimpan berjuta rasa padamu. Namun, kamu dan aku takkan pernah bisa menjadi kita lagi. Bayangkan saja kamu menjadi bintang dan kau anggap saja aku matahari. ya, bintang dan matahari yang takan pernah mungkin bertemu dalam langit yang sama.
Bagaikan kebo dan cumi-cumi yang berbeda habitat. Bagaikan kodok yang suka berdiam di air dan kucing yang takut air. Kita terlalu berbeda, terlalu berlawanan arah, kamu ke kiri aku ke kanan, kamu malam aku siang, kamu jowo aku sunda. Tapi,menurutku perbedaan kita itu indah :’) aku slalu menunggu pesanmu mampir di inbox ku, walaupun sebenarnya aku benci ketika harus menunggu! kepada pria yang slalu memanggilku popen-ponipendek . Mungkin semua yang aku tuliskan di atas hanya akan menjadi kenangan. Kenangan yang takkan mungkin kembali :’) tapi semua kenangan itu akan slalu hidup di hati dan fikiranku, walaupun itu takkan hidup di hati dan fikiranmu
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKenangan itu sederhana ya :')
BalasHapushehe,
BalasHapusmantan pacar kadang menyimpan kerinduan juga :-)
sip
Cocok bnget sama kisah ku...ðŸ˜
BalasHapusSama persis.
BalasHapusHampir nangis bacanya,jadi kangen mantan 😂
BalasHapusKok nangis ya, tiba tiba keinget kenangan2 yang sangat indah 🌺
BalasHapus