Ketika aku berumur 5 tahun aku belum mengerti perceraian itu apa.Ayah dan
ibu ku selalu membicarakannya hampir setiap hari.Mereka berbicara dengan muka
penuh amarah,suara lantang,bahkan saling mengadu ego masing-masing.Semua itu
terjadi setelah ibu ku pulang dari Arab,ia bekerja sebagai pembantu rumah
tangga disana atau biasanya disebut juga sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita).Selama
3 tahun itu,aku tidak pernah mendapat kasih sayang dari seorang ibu.Umurku
masih 2 tahun kala itu,tetapi aku sudah ditinggal ibu bekerja kemudian,aku
dititip kan dirumah nenek dari ibuku.Ayah ku adalah pria pengangguran.Pekerjaan
ayah simple karena hanya mengharapkan ada orang yang akan membangun rumah atau
apalah lalu, menunggu panggilan untuk bekerja disana.Dia seorang kuli bangunan
di Jakarta dan juga seorang petani dikampung.Keadaan ekonomi keluarga kami
sangatlah sulit.Ibu selalu marah-marah karena kebutuhan nya tidak selalu
dipenuhi oleh Ayah.Maka dari itu,Ibu memutuskan untuk mencari uang sendiri
dengan alasan agar kebutuhannya sedikit terpenuhi.Sebenarnya,Ayah tidak
mengizinkan Ibu bekerja.Ayahku hanya mengalah dengan sifat Ibu yang seperti
itu.
2 tahun berlalu,aku
berumur 4 tahun sekarang.Ibu masih belum juga pulang.Banyak orang-orang yang
bilang padaku bahwa Ibu tak akan pulang dari pekerjaannya.Ada yang bilang ibu
ku menikah lagi disana,ibu sudah punya anak yang baru disana,Ibu ku jahat,Ibu
ku tak akan lagi kesini,Ibu ku genit,Ibu ku gak punya otak,Ibu ku gak punya
perasaan,Ibu ku tidak ingat aku dan Ayah ...seperti itu.Jelas aku menangis,aku
tidak pernah mengadu ke siapa pun apa yang telah mereka bicarakan tentang
Ibu.Aku hanya berlari ke rumah nenek kemudian masuk kedalam lemari pakaian dan
menangis disitu.Menyedihkan..aku menangis sangat keras disitu kadang dalam tangisan
ku aku berteriak bahwa ibu ku akan segera pulang....Ibu ku bukan orang
jahat..Aku sayang Ibu.Sesekali suara tangisan ku terdengar dari luar,nenek
memanggil-manggil nama ku.Setelah itu,aku keluar dari lemari dan bilang “ aku
lapar nek..”.Aku telah berbohong dengan berbagai alasan aku menangis, hingga
sampai sekarang pun aku selalu menyembunyikan perasaan ku.
Ayah sering bilang padaku
kalau dia rindu.Kadang ayah sampai meneteskan air matanya tapi,ia dengan cepat
menghapusnya agar tidak terlihat lemah di depanku.Semasa kecil ku tanpa ibu
dipenuhi dengan rasa iri.Aku iri ketika teman-temanku meminta ibu nya untuk
menyisir rambut mereka,lalu mengikatnya,setelah itu di elus-eluskan.Aku hanya
diam melihatnya.Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu dengan Ibu ku.Kadang
aku minta bantuan nenek atau ibu dari teman-teman ku,tapi mungkin rasanya
sangat beda.Ada rasa sakit yang sangat dalam jika aku sedang rindu pada Ibu.Ibu
tidak pernah mengasih kabar selama dia pergi bekerja.Bahkan,terkadang aku lupa
seperti apa wajah ibu ku.Karena dirumah nenek tidak terpajang foto ibu
disana.Seringkali aku mengambil dompet ayahku karena didalam dompet itu ada
foto ibu,melihatnya sebentar..kadang menangis dalam senyuman..lalu
mengecupnya..hanya di sebuah foto berukuran kecil aku melakukan itu semua.Setiap
malam sebelum tidur,aku slalu selipkan nama ibu ku dalam doa ku dan berharap
agar dia cepat pulang dan kembali kesini.
Doa ku terjawab
sudah.Usiaku mulai memasuki umur 6 tahun.Dan ibu pulang...
Ibu sangat cantik bahkan dia lebih cantik dari pada foto yang didalam
dompet Ayah.Pertama kali yang Ibu lakukan dirumah ia mengecup pipi ku entah
berapa kali,aku sudah lupa.Tapi malam itu juga semua keluarga disuruh ibu
mengumpul,entah membicarakan apa.Aku hanya duduk dibelakang pintu disamping
mereka .Tiba-tiba nenek berteriak..lalu semua orang pada meneriaki nama Ibu
ku.Mereka sepertinya marah lalu, memaki-maki Ibu ku.Suara gelas pecah pun
terdengar....
Ibu ku menangis sambil berteriak “ Aku mau cerai,Mas...Aku udah gak tahan
hidup kaya gini terus.Pokoknya aku mau cerai.Terserah..anak itu mau ikut
siapa.Kita urus perceraian kita besok.”
Malam itu juga..semua
wajah yang ku lihat tampak lesu..Nenek ku menangis terus sambil berbicara
dengan Ibuku.Entah Ayahku ada berada dimana.Lagi-lagi aku hanya melihatnya dan
terkadang menangis dalam diam.Jam 9 pagi Ibu pergi meninggalkan rumah.Ia
membawa seluruh pakaian nya kali ini.Dia hanya mengecup pipiku satu kali
disebelah kanan.Aku sempat bertanya mengapa iya pergi lagi.Jawaban yang sangat
singkat “ Ibu nanti kesini lagi yaa..kamu baik-baik ya sama nenek dan Ayah mu.”
15 tahun berlalu.....
Sekarang usia ku menjelang umur 20 tahun.Aku tumbuh menjadi gadis dewasa
dan pintar.Dan yang ku tahu Ibu ku tak pernah kembali.Aku benar-benar lupa
wajahnya kali ini.....
Saat membaca buku diary seseorang yang tertinggal
dikamarku
With Tears :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar